Cerita : Jangan Menilai Orang Dari Luar

Baca Juga:

Halo sobat Curhatan Anak Bahasa, sudah lama saya tidak menyajikan cerita nyentrik untuk kalian. Nah kali ini saya akan memberikan cerita tentang Cerita : Jangan Menilai Orang Dari Luar, Mari kita baca bersama-sama.
    Awal kisah dimulai dari desa yang terpencil, yang terletak di salah satu pedalaman hutan yang sulit untuk di tempuh. Ditempat tersebut orang-orangnya hidup dengan damai, aman dan juga nyaman. Tidak ada gangguang dari luar yang bisa saja membahayakan seisi kampung disana. Tapi di sela-sela itu semua ada seseorang anak muda yang sekitaran umur 25 tahun, dengan perawakan yang kekar dan wajah yang sangat rupawan.
    Tahukah kalian, semua yang terlihat dari luar si pria tersebut tidaklah seindah pada sisi dalamnya. Kita sebut saja namanya Doni, Doni tersebut memiliki sifat yang urak-urakan. Hobinya hanya berburu dan bermalas-malasan sepanjang hari. Doni hidup berdua dengan ibunya yang tua dan renta, dia tidak pernah yang namanya membantu. Hanya berdiam diri sambil merengek-rengek tak jelas.
    Pada suatu hari ada 2 orang wanita yang sedang liburan kedalam hutan, dan tidak menyangka akan bisa menemukan perkampungan didalam hutan yang lebat tersebut. Mereka berdua disana mencari informasi tentang perkampungan itu dan semua penduduknya. Sampai akhirnya mereka diarahkan ke rumah tetua adat di perkampungan tersebut, Tapi pada saat perjalan ke rumah tetua adat 2 wanita tersebut (Sebut saja Dina & Nia) berpapasan dengan Doni. Doni yang tidak bisa melihat wanita bening dikit langsung melirik kearah wanita tersebut, sampai celakanya si Doni menabrak pohon yang lumayan besar. Sontak saja Dina & Nia sambil berjalan mereka menutupi mulutnya karena melihat kebodohan yang dilakukan Doni tadi.
    Akhirnya Dina & Nia sampai di rumah tetua adat didesa tersebut, dan di izinkan untuk menginap disana. Dimalam yang sunyi Dina & Nia nampaknya tidak bisa tertidur, karena mereka terganggu oleh nyamuk yang lumayan banyak dan mengganggu pendengaran mereka. Disela-sela malam yang sunyi tersebut Dina & Nia membicarakan tentang si pria yang mereka temui di jalan tadi. Mereka tidak henti-hentinya memikirkan si pria tadi. Sampai mereka tidak sadar sudah masuk kedalam alam mimpi.
   Pagi pun datang dengan cepatnya, suasana pedesaan yang masih asri membuat mereka tersipu dengan keindahan yang disajikan alam untuk mereka. Mereka bersiap-siap untuk diajak mandi disungai oleh istri sang tetua adat, sesampai di sungai tanpa basa-basi mereka langsung membuka baju mereka tanpa ada sehelai benang yang menempel pada tubuh mereka. Tapi naas, mereka tidak menyadari bahwa telah dibuntuti sebelumnya oleh Doni. Iya mengikuti kedua wanita tersebut karena masih penasaran tentang mereka bisa sampai kedalam desanya. Pada saat Dina & Nia mandi, Doni dengan bersembunyi disemak-semak sambil mengintip Dina & Nia mandi. Dia tidak bisa memalingkan wajahnya karena saking tak kuatnya melihat body sang wanita tersebut.
    Terlihat lekukan tubuh Nia dan Dina yang terlihat sangat terawat dan kulit putih membuat Doni terangsang, sampai pikiran si Doni terpengaruh oleh hasrat yang begitu bergejolak. Dia sempat merancang cara agar bisa mendekati Dina & Nia, agar bisa dijadikan pacar bahkan sampai menjadi istri.
    Pada suatu ketika, dengan tidak sengaja Doni dan Nia & Dina bertabrakan pada saat melintas dipemantang sawah, jalan yang sempit membuat sepeda yang dikendarai mereka bertabrakan dan merekapun jatuh bersamaan. Dengan kejadian tersebut mereka pun berkenalan, dan mereka dengan tampang belepotan karena lumpur pulang bersama-sama.
    Berselang waktu 5 hari, mereka bertiga jadi akrab. Dan parahnya lagi Dina & Nia sama-sama menyukai Doni. Sebelum besok mereka balik lagi mereka memiliki rencana untuk bertemu dengan Doni. Pada siang hari yang begitu cerah Nia sendirian pergi ke rumah Doni dan sambil berpikir untuk mengajak Doni jalan-jalan. Benar saja, sesampainya Nia dirumah Doni mereka langsung pergi kedalam hutam. Mereka berdua bercengkrama dan terhenti di salah satu pohon rindang dan sangat sepi. Merka berdua seakan terhasut setan, mereka berdua kebablasan. Dengan lekukan tubuh yang menggoda tidak ada peria satupun yang bisa menolak hasrat sexnya. Begitu Nia membuka baju dengan ukuran dada yang begitu indah dan bibir yang dimiliki Nia begitu merah mempesona.

Untuk cerita hari ini dibersambung dulu, tunggu cerita lanjutannya besok. Terimakasih

Postingan terkait:

Powered by Blogger.